Pontren MINHAJUT THOLABAH Kembangan Bukateja Purbalingga

Mencetak Generasi yang Islamy, Intelektual, Berakhlaqul karimah dan berwawasan Ahlussunnah Wal Jama'ah


Tinggalkan komentar

HISAB AWAL WAKTU SHOLAT

sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. maka sesungguhnya waktu sholat selain menggunakan tanda-tanda alam, dapat pula diketahui melalui hisab atau perhitungan. dalam ilmu falak waktu sholat ini dapat diperhitungkan melalui hisab awal waktu sholat dengan berbagai macam hisab.

Baca lebih lanjut


Tinggalkan komentar

Fitnah Akhir Zaman

Oleh KH. Abdul Muhith Abdul Fattah

Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada Rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab Rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.

الحمد لله يبتلى عباده بما يحبون ليشكروا, وبما يكرهون ليصبروا, وبمايفتنون ليحذروا, قال: وسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ, وقال إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ, وقال إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
وأشهد أن لاأله إلا الله, وقانا بتعاليم دينه الفتن ماظهرمنها وما بطن وهو الحكيم العليم, وأشهد أن سيدنا محمدا رسول الله سأل ربه أن يجيره من حزي الدنيا وفتنتها ومن عذاب الأخرة, وقال اللهم أالطف لي فى تيسير كل عسير فان تيسير كل عسير عليك يسير وأسألك اليسر والمعافاة فى الدنيا والأخرة.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الذين تلقوا البلاء بالصبر والرضا, ونصب أعينهم قوله صلى الله عليه وسلم: مايزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة فى نفسه وولده وماله حتى يلقى الله وما عليه خطيئة. أمابعد, فيا عبادالله أوصيكم ونفسى بتقوى الله, وقد فاز المتقون.

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah swt dengan melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya karena dengan taqwa, fa insyaallah kita mendapatkan kebahgiaan di dunia dan di akhirat (allahumma amin).

Kaum muslimin Rahimakumullah
Salah satu mu’jizat Rasulullah saw Nabiyyur Rahmah (seorang nabi yang paling sayang kepada umatnya) adalah sabda beliau yang menjelaskan kondisi umat di masa yang akan datang, sabda tadi diriwayatkan oleh sahabat Hudzaifah Ibn Yaman ra. Di mana beliau berkata:

كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير وكنت أسأله عن الشر مخافة أن يدركني فقلت يا رسول الله إنا كنا في جاهلية وشر فجاءنا الله بهذا الخير فهل بعد هذا الخير شر قال نعم فقلت هل بعد ذلك الشر من خير قال نعم وفيه دخن قلت وما دخنه قال قوم يستنون بغير سنتي ويهدون بغير هديي تعرف منهم وتنكر فقلت هل بعد ذلك الخير من شر قال نعم دعاة على أبواب جهنم من أجابهم إليها قذفوه فيها فقلت يا رسول الله صفهم لنا قال نعم قوم من جلدتنا ويتكلمون بألسنتنا قلت يا رسول الله فما ترى إن أدركني ذلك قال تلزم جماعة المسلمين وإمامهم فقلØ ª فإن لم تكن لهم جماعة ولا إمام قال فاعتزل تلك الفرق كلها ولو أن تعض على أصل شجرة حتى يدركك الموت وأنت على ذلك

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw tentang ‘kebaikan’ (Islam) sedang aku (Hudzifah) bertanya tentang ‘kejelekan’ karena aku khawatir kejelekan itu menimpa pada diriku.
Aku bertanya (Hudzifah) “wahai Rasulullah kita dahulu pernah hidup di zaman jahiliyah yang penuh keburukan, kemudian – ember lillah- Allah menggantikannya dengan kebaikan (Islam), apakah setelah kebaikan (Islam) ini akan muncul suatu kejelekan kembali? Kemudian Rasulullah saw menjawab : ya, ada.

Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apakah setelah kejelekan yang terjadi itu akan muncul kembali kebaikan (Islam)? Beliau (Rasulullah saw) menjawab: ya, masih ada, tetapi kebaikan itu tidak murni, ada kekaburan (campuran) nya.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa kekaburannya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: yaitu kelompok (kaum) yang mengaku muslim tetapi perbuatannya tidak murni menurut sunnahku (ada campuran/kotoran-kotoran aqidah dan faham yang tidak menurut sunahku), dan mereka memberi petunjuk tidak menurut petunjukku. Sebagian perbuatan mereka ada yang kamu anggap baik karena (cocok dengan sunahku) dan sebagiannya yang lain ada yang kamu ingkari (karena) tidak sesuai dengan sunahku (Islam). Islam dibelokkan ajarannya oleh mereka menurut kepentingannya (kelompok mereka) dan jangan sampai ada anggapan bahwa Islam agama yang memudar (melemah) maka ajaran Islam dirubah-rubah oleh mereka, disesuaikan dengan perkembangan zaman (yang tambah rusak ini)
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apakah setelah kebaikan (yaitu Islam yang dibawa oleh kaum yang tidak murni Islamnya itu) timbul kejelekan lagi, wahai Rasulullah? Jawabannya ya, ada. Yaitu dai-dai yang berdiri di depan pintu-pintu neraka jahannam. Barang siapa yang melaksanakan dakwah dan ajakannya, maka mereka da’i-da’i tersebut melempar orang tadi ke dalam neraka jahannam, dai-dai itu mengaku sebagai muslim tetapi terang-terangan dakwahnya memusuhi Islam dan bertentangan dengan Islam.

Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: jelaskan kami (wahai Rasululllah) sifat/identitas da’i-dai itu? Rasulullah menjawab, mereka itulah orang yang kulitnya sama dengan kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa yang kamu perintahkan kepada kami jika keadaan seperti itu menemui kami? Jawab Rasulullah: kamu harus (wajib) bergantung dengan kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya. Kemudian Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: kalau sudah tidak ada kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya, bagaimana wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab : tinggalkan semua kelompok-kelompok yang non muslim (semuanya), berpegang teguhlah kepada Islam walaupun kamu sendirian. Begitu pentingnya pendirian ini hingga Rasulullah saw menggambarkannya (seakan-akan kamu menggigit pokok pohon sehingga kamu mati sendirian dalam keadaan demikian)

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kondisi umat seperti yang digambarkan oleh hadits Rasulullah yang diriwayatkan shabat Hudzaifah Ibnu Yaman di atas kini menjadi kenyataan. Dimana sekarang ini umat Islam diterpa oleh bermacam-macam fitnah yang menjadikan umatnya ini kembali kepada akhlaq zaman jahiliyyah. Agama masyarakat mereka diliputi berbagai kejelekan, kejahatan, kehancuran dan perselisihan. Persis seperti yang disampaikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab  dengan kata-kata beliau:

إنما ينقض عرى الإسلام من نشأ فى الإسلام ولم يعرف الجاهلية 

Sesungguhnya orang yang tumbuh besar di dalam agama Islam dan tidak mengenal zaman jahiliyah, inilah yang merusak ajaran Islam sendiri

Kualitas iman umat Islam saat ini tengah melorot jauh dibandingkan pendahulu-pendahulu mereka, jika kita cari sebabnya tidak lain karena cinta dunia dan benci mati, Rasulullah saw bersabda:

(يوشك ان تتداعى عليكم الامم كما تتداعى الاكلة على قصعتها، قيا أ من قلة نحن يومئذ,  قال (صلى الله عليه وسلم): لا, بل انتم كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السيل، ولينزعن الله المهابة من قلوب اعدائكم منكم، وليقذفن الله في قلوبكم الوهن، قالوا: وما الوهن يا رسول الله؟ قال (صلى الله عليه وسلم) : حب الدنيا وكراهية الموت)

Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.

Penyakit-penyakit cinta dunia ini disebabkan merasuknya rasa cinta kepada harta, tahta, wanita, di hati manusia. Manusia ingin kaya, pangkat tinggi, punya pengaruh hebat, terkenal dimana-mana.
Manakala keinginan ini dicapai tanpa mengikuti aturan Allah, maka inilah disebut materialistis, faha, kebenaran seperti yang disinyalir hadits Rasulullah saw:

يأتي على الناس زمان همتهم بطونهم وشرفهم متاعهم وقبلتهم نساؤهم ودينهم دراهمهم ودنانيرهم أولئك شر الخلق لا خلاق لهم عند الله

Akan datang kepada manusia di mana perhatianya adalah perutnya, kebanggaan mereka adalah harta (benda) qiblatnya adalah wanita, agama mereka adalah uang dirham dan dinar, mereka itulah makhluk paling jelek dan tidak mendapat bagian di sisi Allah.

Dalam kondisi di mana kaum muslimin mendiamkan semua kemungkaran ini berlangsung di negeri nereka, maka penyakit cinta dunia merajalela. Banyak kaum muslimin yang terjerat menjadi kapitalis matrialistis, tidakkan mereka ingat firman Allah swt.

فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Janganlah sekali-kali hidup dunia memperdayakan kamu dan janganlah pula penipu/syaithan memperdayakan kamu dalam menta’ati Allah.

Begitu pula tidakkah mereka igat peringatan Rasulullah saw

تعسى عبد الدينار تعسى عبد الدرهم تعسى عبد الخميصه تعسى عبدالخميصه ان اعطى رضى وان لم يعطى سخط

Celakalah hamba dinar dan hamba dirham, celakalah hamba pakaian jika iya diberi senang jika tidak diberi ia marah

Ungkapan hamba dinar dan dirham menunjukkan orang yang mengabdikan diri untuk mendapatkan keuntungan materi dengan menyepelekan  ajaran Allah, hamba pakaian adalah mereka yang selalu mengikuti perkembangan mode terkini dan trendi, yaitu mereka yang menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan berbagai jenis model pakaian terbaru.

Cara hidup seperti ini merupakan tipu daya (yahudi) untuk menyesatkan umat manusia dari jalan Allah. cara hidup inilah cara hidup yang berdasarkan system kapitalis matrialitis yang menjadikan harta dunia adalah tuhannya dan tujuan hidupnya, sedangkan cinta dunia adalah sumber fitnah dan malapetaka.

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu marilah kita dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah dan zaman jahiliyyah modern yang penuh kerusakan dan yang dilanda dengan perselisihan perpecahan ini, marilah kita mengikuti pesan dan perintah Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh sahabat Hudzfah Ibnul Yaman RA.

Di atas,تلزم جماعة المسلمين وإمامهم  yaitu bagi mereka yang mengaku sebagai orang muslim, mari bergabung dengan kelompok saudara yang muslim, sebab Rasulullah saw bersabda

عليكم بالجماعة فإن يد الله على الجماعة ومن شذ شذ فى النار

Tetapi wajiblah kamu bersama-sama jama’ah karena kekuatan/pertolongan Allah terletak pada jama’ah dan barang siapa menyendiri (pengenyahan diri) maka dia akan sendirian di neraka:

Bagitu pula Rasulullah bersabda:

إن الله لن يجمع أمتى على ضلالة

Seseungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatkan (Islam) terhadap suatu kesesatan.

Dan marilah kita tetap menjadi muslim yang teguh, memegang iman dan prinsip/pendirian bagaikan batu karang tak goyah karena hembusan badai duit dan krisis. Tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.

طوبى لمن هدي إلى الاسلام ولوكان عيشه كفافا وقنع به

Berbahagialah orang yang ditunjukkan kepada Islam walaupun hidupnya pas-pasan dan ia terima apa yang menjadi qadha dan qadarnya.

Dan ingatlah ucapan seorang syair:

أللـــه أكبر إن دين محمد # وكتابه أقوى وأقوم قيلا
لاتذكروا الكتاب لسوالف عنده # طلع الصاح فأطفأ القنديل

Allah adalah maha besar sesungguhnya agama Muhammad dan kitabnya adalah paling kuat dan lurus ucapannya.
Janganlah kamu sebutkan kitab-kitabnya orang karena dahulu di sisinya sebagai perbandingan, itu adalah bagaikan perbandingan sinar suh dengan lampu, begitu fajar suh terbit, padamlah lampu-lampu itu.

Kaum muslimin Rahimakumullah
Demikianlah khutbah hari jum’at ini semoga kita menjadi muslim yang teguh imannya dan selamat dari fitnah dan mudah-mudahan umat Islam sadar akan pentingnya persatuan

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب

Ya Tuhan kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah kau beri petunjuk kepada kami. Dan kurniakanlah rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah Maha Pemberi.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وتقبل منى ومنك تلاوته إنه هو السميع العليم, أقول قولى هذا فأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


Tinggalkan komentar

Hakikat Manusia

Hakikat manusia bagaikan wayang namun memiliki jiwa yang diberikan ilham

Marilah kita mengkaji perbedaan rasa senang berikut :
Jangan merasa senang, karena sudah beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Azza wa Jalla
Tetapi merasa senanglah, karena diberi kekuatan oleh Allah ta’ala, untuk beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan

Rasa senang yang pertama adalah menyekutukan Allah ta’ala dengan kuasa kita. Pensekutuan Allah ta’ala ini umumnya tanpa disadari,

Rasa senang yang kedua mentauhidkan Allah ta’ala dengan mengakui bahwa ibadah kita atas kuasa Allah Azza wa Jalla

Laahaulaa walaaquw-wata il-laabillahil ‘aliy-yil ‘adziim.
Tiada daya upaya dan kekuatan selain atas izin/pertolongan Allah

Ketika sholat coba kita rasakan bahwa kita menyembah pada yang merukukkan kita, menyembah yang mensujudkan kita. Sesungguhnya rukuk dan sujud kita adalah rukuk dan sujudNya, rukuk dan sujud atas kehendakNya.

Baca lebih lanjut


Tinggalkan komentar

Ibadah Riya’

Suatu hari datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW seraya bertanya, “Apa pendapat Tuan tentang seseorang yang berperang dengan tujuan mendapatkan pahala dan ingin terkenal? Apa yang ia dapatkan kelak di akhirat?” Nabi menjawab, “Ia tidak mendapatkan apa-apa.” Laki-laki itu mengulang pertanyaan yang sama sampai tiga kali. Namun, jawaban Rasulullah SAW tetap, “Ia tidak mendapatkan apa-apa.” Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan seseorang kecuali amal yang murni dan hanya mengharapakan ridhoNya”.
Betapa rugi seseorang yang berperang dengan mempertaruhkan nyawa, tetapi tidak mendapatkan pahala hanya karena tidak ikhlas, tidak mengharapkan ridho Allah. Begitu besarkah nilai ikhlas dalam ibadah seorang hamba?
Memang, ikhlas merupakan gerbang penentu diterima tidaknya amal ibadah seseorang. Ulama’ mengumpamakan amal manusia sebagai jasad, dan mengumpamakan ikhlas sebagai ruhnya. Beramal tanpa diiringi ikhlas, maka ibarat jasad tanpa ruh, mati namanya.
Baca lebih lanjut